Sabtu, 10 Desember 2016

Puja Nurpa Safitri



Assalamu'alaikum Wr. Wb
 
            Sebelumnya inilah saya Si Hina Yang Memantaskan Diri. Sebenarnya saya adalah tipe orang yang tertutup, menurut saya ini adalah hal pribadi saya yang tidak ingin saya bagi. Berhubung ini adalah sebuah keharusan dan telah menjadi tanggung jawab maka Perkenalkan saya Puja Nurpa Safitri yang akrab dipanggil puja. 

Putri pertama dan anak ke-2 dari 5 bersaudara dikeluarga. Gadis yang berdarah minang ini lahir di Padang tepat pada hari sabtu 31 Januari 1998. Sempat tinggal di kota Medan sebelum menetap dikota Palembang. Saya dilahirkan dari rahim seorang wanita yang sempurna bernama Fitra Yani, dan mempunyai seorang ayah yang hebat bernama Tafsir Tanjung. Untuk kesibukkan saat ini saya memiliki aktivitas sebagai pengajar.

Selanjutnya mengenai  perjalan selama ber-IPM. Kalau menceritakan sebuah perjalanan tentu saja ada awal dan ada akhir. Awal perjalanan itu dimulai pada tanggal 15 Juli 2013 hari pertama saya bersekolah di Muhammadiyah dan langsung menelan Ilmu tentang IPM saat  Forum Ta’aruf Siswa (FORTASI) yang seingat saya pada saat itu materi diisi oleh Ipmawan Arif Fadhila. Diawal saya mendengar kata IPM, Jujur saja saya tidak begitu mengerti sedikit pun tidak tertarik untuk ikut IPM. Menurut saya itu hanya kegiatan buang-buang waktu saja. 

Namun, pada saat Fortasi ada yang menarik perhatian saya yaitu Almamater IPM. Saya melihat beberapa panitia waktu itu mengenakan almamater IPM dan dari sudut pandang saya itu almamater bukan almamater sembarangan, tentunya ada satu kebanggan ketika kita mengenakannya. Mungkin disitulah awal penasaran saya bagaimana caranya mengenakan almamater tersebut.

            Jarak beberapa waktu setelah fortasi, sekolah itu mengadakan PELATIHAN KADER TARUNA MELATI 1 yang pada saat itu diadakan di Panti Asuhan Humairah. Awal ikut kegiatan ini rasanya ini kegiatan yang agak sedikit tidak jelas. Disuruh mendengarkan materi yang sama sekali tidak dimengerti memang perlu diakui saya mencatat hampir keseluruhan materi yang diberikan tapi apapun materi yang diberikan tersebut saya benar-benar sulit menerima dengan akal sehat. Ibarat orang yang  tidak sakit lalu dipaksa menelan Obat. Yeahh.. hasilnya -Gak bisa menerima-

           Kebetulan saya ikut eskul paduan suara dimana eskul ini personilnya kebanyakkan pengurus IPM. Dan akhirnya membuat saya dekat dengan makhluk ber-IPM. Yang kemudian mendapatkan motivasi juga ajakan dari mereka untuk ikut organisasi. Tepatnya pada saat rapat PANITIA FORTASI saya diajak untuk ikut rapat oleh salah satu teman kelas yang telah bergabung di IPM pada saat rapat berdasarkan musyawarah tidak disangka-sangka dipilih menjadi Bendahara Pelaksana Fortasi. Lalu kemudian tak lama setelah itu kegiatan Musyawarah Ranting. 

Pada saat Musyawarah Ranting sebenarnya sedikit bingung ingin mencalonkan diri sebagai apa? Sebenarnya dari diri sendiri menginginkan menjadi Ketua Perkaderan, dan Ketua Kajian Dakwah Islam. Hanya saja pada saat itu di Ketua Perkaderan dan Kajian Dakwah Islam ada salah satu teman akrab yang sudah berambisi ingin menjadi ketua dibidang tersebut. selaku orang yang baru saya memilih mengalah dan kemudian seperti terpaksa menjadi Bendahara Umum Pimpinan Ranting IPM periode 2014-2015.

            Taklama mengemban amanah menjadi Bendahara Umum, PD IPM Palembang mengadakan PKTM 2 dimana salah satu syaratnya disuruh membuat essay dengan tema “Spirit Kemandirian Pelajar Yang Berkemajuan”  yang diadakan pada tanggal 26 Desember 2014 di PSBB MAN 3 Palembang. Dengan pengetahuan yang sangat minim disuruh membuat essay lalu kemudian di presentasikan dihadapan fasilitator. Awalnya tidak percaya diri bahkan sangat bermentalkan tempe untuk berani berbicara dihadapan para fasilitator. Dan yang sangat mengharukan bagi saya ketika mendapatkan pujian dari kakanda Ardimas Arifin ketika mempresentasikan proposal yg telah dibuat.

Usai PKTM2, kembali menjalankan amanah di ranting sangat banyak konflik yang dihadapi setelah itu mulai dari guru yang tidak setuju dengan aktivitas diluar sekolah sehingga membuat dispen, teman kelas yang menjengkelkan dirumah sering dimarahi ayah yang mulai bilang lupa rumah ibu yang mulai bilang lupa waktu dan sering kali saudara yang ikut mencampuri kemarahan orang tua. Belum lagi permasalahan yang timbul antar pengurus yang membuat dulunya akrab menjadi jauh yang dulu saling merangkul sekarang saling pukul yang tiba-tiba teman akrab saling menjatuhkan air mata yang jatuh entah seberapa sering dan entah berapa kali berniat mengundurkan diri dari IPM. Tapi ketika mulai jenuh dan mulai lelah dengan semua yang dihadapi selalu kembali terfikir saya sudah berjalan sejauh ini lalu kenapa harus berhenti?

            Alhamdulillah tepat pada tanggal 2 Februari 2015 kami berhasil melaksanakan Musyawarah Ranting usai sudah beban yang dipikul selama di ranting kini fokus mengemban amanah di Pimpinan Cabang Ilir Timur 1 Palembang yang tidak sengaja direkrut dan mengemban amanah sebagai Anggota Kajian Dakwah Islam selama satu tahun. Sebenarnya sangat banyak kenyamanan yang dirasakan selama disini perlahan pribadi juga mulai mengarah pada hal yang positif perlahan orang tua juga sudah mulai merestui semua seperti berjalan dengan sangat mulus. Namun, sayangnya tidak! dipenghujung periode ini, tepatnya pada tanggal .... diadakannya Musyawarah Cabang, saya ditunjuk sebagai panitia konsumsi ada satu keadaan yang membuat saya harus menginap tanpa perencanaan yang akhirnya menimbulkan masalah yang cukup besar dirumah. Dimana permasalahan itu membuat seorang ibu rela bertengkar dengan anak laki-lakinya demi sekedar membela anak perempuannya. Melihat kondisi ibu yg memiliki penyakit darah tinggi lalu mengeluh mengatakan dia sangat lelah harus bertengakar dengan anak laki-lakinya setiap kali saya menginap dia sudah merasa sangat terbebani selama ini dia tak berani berkata tentang ini hanya karena dia tau ini memang benar kegiatan yang bermanfaat. 

Sungguh keluhan yang dikeluarkan dari mulut ibu membuatku kembali ingin berhenti berorganisasi. Jarak beberapa waktu setelah kejadian itu saya mendapat ajakan untuk bergabung di Pimpinan Daerah IPM Palembang. Tepat pada tanggal .... mendapat amanah menjadi Anggota Bidang Kewirausahaan. Tentunya sebelum itu saya meminta izin dulu kepada orang tua terlebih kepada ibu dan alhamdulillah diizinkan. 

Yeay.. mendapat amanah baru dibidang yang baru dengan latar belakang yang belum pernah berada dibidang ini dan dengan pengetahuan yang sangat sedikit sekali juga tanpa ada basic berwirausaha alhamdulillah kini telah memasukki .... bulan di IPM Palembang. Tentunya juga yang menjadi pengalaman hebat ketika diajak ikut Muktamar IPM 20 di Samarinda tepat pada tanggal 12-16 November 2016. Dan berkat niat juga kerja yang ikhlas siapa yang bisa menduga anak pelajar perempuan yang dulunya hanya penasaran dengan sebuah Almamater kini telah bisa memiliki Almamater tersebut. Yang kini Almamater itulah yang menemaninya kemanapun ia pergi berorganisasi. Banyak cerita yang telah terukir bersama nya. 

Ketika panas menyengat hujan membasahi tubuh, almamater itulah sebagai pelindung!


IPM Jayaaaaaaa!!!



 
Nuun Walqalami Wama Yasthuruun
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar